Sehat, secara sadar atau pun tidak, merupakan hal yang sangat diinginkan oleh hampir semua orang. Ketika berbicara masalah sakit, tidak ada satu pun orang yang menjalani hidupnya penuh penyakit. Sakit itu tidak enak, penuh penderitaan, dan mahal. Berbicara tentang kesehatan di zaman sekarang, sangat menarik mengambil pendapat seorang praktisi kesehatan Stephen Ilardi tentang "Disease of Civilization" atau penyakit gaya hidup. Yang terdaftar dalam Disease of Civilization menurut dia adalah Diabetes, Atherosclerosis*, Asma, Alergi, Obesitas, berbagai bentuk Kanker, dan Depresi. Semua penyakit itu muncul karena gaya hidup manusia di zaman ini, khususnya sejak revolusi industri dimana manusia tidak lagi berburu dan bercocok tanam untuk menyambung hidup.
Tak aneh sering kita dapati, orang - orang berusia lima puluhan, empat puluhan, menderita penyakit seperti kanker, diabetes, asma, stroke, dan bahkan ada penderita yang usianya lebih muda dari itu. Sungguh memprihatinkan. Ketika aku pulang kampung kemarin aku bertemu kakek dari ibuku, dan aku pun bertanya pada ibuku, berapa umur kakek, yang dijawabnya sekitar 70. Aku tersentak dengan jawaban itu, kakek dari ayahku setahun lalu meninggal dunia di umur 72, sebelum meninggal dia menderita diabetes cukup lama, dan sudah sakit-sakitan, tapi kakekku yang ini berumur 70 dan masih segar bugar untuk melakukan berbagai aktifitas. Tidak pernah aku dengar dia mengeluh sakit, apalagi sampai sakit disease of civilization tadi. Cukup lama aku perhatikan gaya hidup beliau, untuk mencari tahu, apa rahasia dia sehat sampai umur segitu, dan kusimpulkan ada tiga hal yang menjadi faktor penyebabnya.
Aktifitas
Kakekku adalah orang yang aktif, sejak subuh setelah solat subuh berjamaah di mesjid dia biasanya beres-beres rumah, seperti menyapu dan mencuci piring. Setelah sarapan, dia pun pergi ke kebun yang terletak di belakang rumahku, untuk memberi makan ayam dan bebek peliharaannya sambil mengerjakan apapun yang bisa dikerjakan di kebun. Itu dia lakukan sampai sekitar pukul 10 pagi. Di sore harinya dia pun biasanya berada di kebun, dia sangat tidak betah berdiam diri saja di rumah. Aktifitasnya ini sangat berbanding terbalik dengan nenekku, yang sepanjang hari duduk di depan TV menonton sinetron. Kondisi kesehatan mereka berdua pun berbanding terbalik, bagi nenekku berjalan adalah kegiatan yang sulit dilakukan, dan belum lagi berbagai keluhan sakit lainnya. Dalam pandanganku, beraktifitas dalam arti terus menggerakan tubuh selama seharian adalah fondasi kesehatan. Kita tidak perlu berolahraga sejam per hari jika kegiatan kita sehari-harinya sudah seperti olah raga kan? Itulah kenapa konsep olahraga bagi suku pedalaman di papua nugini, menurut Ilardi, sangat aneh. Untuk apa berolahraga? seharian mereka sudah mengejar-ngejar buruan untuk makan malam, olahraga itu bodoh. Walau mereka tidak pernah olahraga, mereka lebih sehat dari pada masyarakat modern di perkotaan. kenapa? aktifitas yang melibatkan fisik.
si kakek sedang sibuk mengurusi ayam-ayamnya
Aktifitas
Kakekku adalah orang yang aktif, sejak subuh setelah solat subuh berjamaah di mesjid dia biasanya beres-beres rumah, seperti menyapu dan mencuci piring. Setelah sarapan, dia pun pergi ke kebun yang terletak di belakang rumahku, untuk memberi makan ayam dan bebek peliharaannya sambil mengerjakan apapun yang bisa dikerjakan di kebun. Itu dia lakukan sampai sekitar pukul 10 pagi. Di sore harinya dia pun biasanya berada di kebun, dia sangat tidak betah berdiam diri saja di rumah. Aktifitasnya ini sangat berbanding terbalik dengan nenekku, yang sepanjang hari duduk di depan TV menonton sinetron. Kondisi kesehatan mereka berdua pun berbanding terbalik, bagi nenekku berjalan adalah kegiatan yang sulit dilakukan, dan belum lagi berbagai keluhan sakit lainnya. Dalam pandanganku, beraktifitas dalam arti terus menggerakan tubuh selama seharian adalah fondasi kesehatan. Kita tidak perlu berolahraga sejam per hari jika kegiatan kita sehari-harinya sudah seperti olah raga kan? Itulah kenapa konsep olahraga bagi suku pedalaman di papua nugini, menurut Ilardi, sangat aneh. Untuk apa berolahraga? seharian mereka sudah mengejar-ngejar buruan untuk makan malam, olahraga itu bodoh. Walau mereka tidak pernah olahraga, mereka lebih sehat dari pada masyarakat modern di perkotaan. kenapa? aktifitas yang melibatkan fisik.
Pola Makan
Kakekku adalah orang sunda asli, dan salah satu ciri orang sunda adalah doyan makan lalapan. Seperti sebuah anekdot terkenal yang mengatakan bahwa menikah dengan wanita sunda itu enak ngasih makannya, cukup dilepas di kebun dan dibekali sambal, dia sudah bisa hidup. Lalapan adalah menu sehari harinya. Setiap lebaran, pasti ada satu jenis tumbuhan baru yang kuketahui dapat menjadi lalap dari dirinya. Daun singkong mungkin lalapan yang paling umum, kemudian daun poh-pohan, daun kemangi, terong, dan mentimun. Tapi bagaimana dengan antanan? bolostrom, takokak, jonghe, dan rendeu? banyak dari tanaman tersebut juga dapat ditemukan di kebun dan pematang sawah di belakang rumahku. Jadi kakekku tinggal memetiknya pagi hari dan menikmatinya dengan sambal di siang hari, biasanya ditemani dengan lauk ikan asin atau tempe. Bisa disimpulkan kakek ku ini memiliki pola makan yang sehat jauh dari junk food atau makanan cepat saji.
The Hell I care
Pikiran dapat menjadi sumber penyakit. Semakin kita mengkhawatirkan sesuatu dalam hidup semakin mudah penyakit itu datang. Nenekku yang sering sakit-sakitan adalah contoh yang tepat untuk itu, selain dia jarang beraktifitas, dia sangat sering mengkhawatirkan banyak hal, seperti takut anaknya kecelakaan ketika membawa motor, padahal anaknya sudah cukup dewasa untuk mengendarai motor, dan lainnya. Kakekku ini adalah orang yang cukup unik, dia seperti tidak perduli, tidak terlalu memusingkan suatu hal yang banyak orang sering khawatirkan. Salah satu bibiku sudah beberapa tahun ini tidak pulang di hari lebaran karena alasan ekonomi, nenekku seringkali mengkhawatirkan dirinya, merasa sedih dan takut terjadi apa-apa dengan dirinya, tapi kakekku memiliki pendekatan berbeda, dia merasa anaknya itu sudah dewasa dan dapat mengurusi hidupnya selama tidak meminta bantuan, jadi dia tidak terlalu memusingkannya. Mungkin moto hidupnya adalah nikmatilah hidup itu tanpa perlu memusingkan hal yang tidak perlu dipusingkan. Aku cukup setuju dengannya, selain itu, terlalu memusingkan suatu hal adalah sumber ketidakbahagiaan dalam hidup. seperti kata salah satu praktisi budha, kita ini seringkali menyesali masa lalu yang sebenarnya sudah terjadi dan mengkhawatirkan masa depan yang belum pasti terjadi sehingga lupa untuk menikmati karunia yang kita pula saat ini. masa lalu dan masa depan itu tidak ada, apa yang ada adalah masa sekarang, oleh karena itu nikmatilah saat-saat itu dengan penuh kesadaran.
Ketiga hal tersebut menurutku adalah penyebab si kakek sehat di usianya yang sudah tua; aktifitas yang melibatkan fisik membantu tubuh untuk tetap fit, lalu pola makan sehat ala orang sunda yang dipenuhi lalapan, serta pikiran yang damai menikmati saat ini.
*Astherosclerosis adalah penyempitan pembuluh darah arteri oleh plak yang terbentuk karena kegemukan, kolesterol, kalsium dan substansi lain yang ada dalam darah. Astherosclerosis dapat menyebabkan serangan jantung, stroke dan kematian.