Tak selang beberapa hari kemudian ada satu berita yang lebih mengejutkan, yaitu berpulangnya seorang manusia pendobrak politik apartheid di Afrika Selatan, yaitu Nelson Mandela. Presiden Afrika selatan yang menjabat dari tahun 1994 sampai 1999 ini meninggal 5 desember 2013 pada umur 95 tahun karena penyakit paru-paru. Berita ini pun sempat menjadi perbincangan di beberapa social media, banyak yang mengucapkan belasungkawa atas perginya Nelson Mandela.
Ada satu foto yang cukup menggelikan saya temukan di website 9gag.com, dimana foto tersebut merupakan curahan hati seseorang akan mirisnya dia melihat fenomena belasungkawa di social media tentang kepergian dua tokoh di atas, mari kita lihat penampakan fotonya:
Sang pembuat gambar
tentunya menyindir para fans yang berkabung untuk paul walker, tapi tidak tahu
sedikitpun tentang nelson Mandela, bahwa mereka adalah bagian yang salah dari
dunia. Saya tidak terlalu setuju dengannya, karena mungkin para fans paul
memang tidak mendapatkan inspirasi dari Mandela karena ketidaktahuan mereka,
dan ternyata tindakan paul di film atau di luar film lebih menginspirasi
mereka, jadi wajarlah mereka berkabung untuk menghormati paul walker (tambahan
info: saat terjadi kecelakaan, paul baru pulang dari acara penggalangan dana
bagi Negara yang terkena topan haiyan). Mereka yang tidak tahu, hanyalah
korban, para pendidik dan orang tua merekalah yang sebenarnya (kalau kita
mencari pihak yang bersalah) harus disalahkan. Di afrika selatan sendiri,
dimana jasa nelson Mandela sangat besar, diadakan minggu berkabung nasional
bagi Mandela. Begitu besarnya jasa Mandela, sehingga dia mendapat kehormatan
yang begitu besar (kalau anda termasuk yang tidak mengenal nelson Mandela,
segera cari tahu dari mbah google… ).
Hal yang menjadi
perhatian saya adalah penghormatan besar yang diberikan pada dua tokoh
tersebut. Ya…. Penghormatan, ketika saya melihat dalam diri saya, dalam diri
orang lain, saya melihat kebutuhan akan penghormatan, manusia pada dasarnya
ingin dihormati. Menurut Abraham Masloew, sorang psikolog amerika yang terkenal
karena teori hierarchy of needs-nya, rasa butuh akan penghormatan adalah
kebutuhan sekunder manusia. Walau sekunder, kebutuhan akan penghormatan ini
sangat besar dampaknya bagi kita, saya merasakan hal itu, cobalah tengok
perasaan anda, apakah anda senang ketika ada orang yang sangat menghormati
anda? Jika anda jujur, jawabannya pasti iya.
Banyak hal yang
bisa menjadi penyebab seorang manusia dihormati, dan salah satu penyebab dan
yang paling umum saya lihat adalah harta. Seorang yang memiliki banyak harta,
biasanya lebih dihormati dari yang biasa-biasa saja. Suatu hari saya menonton
berita di sebuah stasiun tv tentang pelecehan yang dilakukan seorang karyawati
toko tas yang mahal di sebuah Negara di eropa terhadap pembawa acara terkenal
Oprah Winfrey, alasannya? Si karyawati tidak mengenal siapa Oprah dan
menganggap dia tidak memiliki cukup uang untuk belanja di toko itu. Kita memang
harus mengakui bahwa secara sadar ataupun tidak, pandangan materialisme sudah
memenuhi kepala kita, hal itu dijadikan standar penting menilai seseorang.
Namun, ada satu hal yang lebih penting yang sebenarnya dapat membuat seseorang
dihormati bahkan oleh seluruh manusia di dunia di segala zaman.
Ada satu post di
akun facebook dari penulis favorit saya, Gobind Vashdev, yang menarik
sehubungan dengan penghormatan ini. Dia berkata bahwa tentu kita tahu siapa itu
Bill gates, Donald trump yang merupakan jajaran orang terkaya di dunia saat
ini, tapi apakah anda tahu siapa orang terkaya di dunia di tahun 1950an? Namun
anda pasti tahu siapa Mahatma Gandhi atau Nabi Muhammad. Mereka hidup jauh dari
zaman kita sekarang, tapi kita tahu mereka dan menghormati jasa mereka. Apakah
mereka kaya raya? Tidak, bahkan nabi Muhammad lebih menekankan kesederhanaan
dalam hidupnya, lalu apa yang membuat mereka dikenang dan dihormati? Mereka
dihormati, dikenang atas apa yang mereka berikan kepada orang lain. Saya
sebagai orang muslim sering diceritakan bagaimana nabi Muhammad berkorban demi
umat dan sahabat-sahabat terdekatnya, dan itulah sebenarnya yang sangat melekat
di hati manusia. Nelson Mandela, pun mendapatkan penghormatan yang begitu besar
bukan karena kekayaan yang dia miliki, namun karena apa yang dia berikan untuk
rakyat Afrika Selatan.
Tak salah pula kata-kata Winston
churchil ketika dia berkata “we make a living by what we get, we make a life by
what we give”. Hidup akan lebih bermakna ketika kita focus memberi, cobalah
perhatikan orang-orang di sekitar anda yang rela berkorban, dan senang
membantu, tentunya mereka mendapat penghormatan yang lebih dari orang-orang di
sekitarnya.
Saya berkesimpulan bahwa dengan
memberi, penghormatan akan datang sendiri kepada anda, dan para insan yang
selalu memberi tidak pernah dengan sengaja mengharapkan penghormatan sebagai
balasan apa yang telah mereka berikan. Semoga hati ini selalu tergerak untuk
berbagi ya allah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar