Senin, 10 Oktober 2016

Renungan Part 71 (Mencari Rahasia Makan Enak)

drscdn.500px.org

Salah satu hobiku dalam mengisi waktu luang adalah menonton, entah film, serial Tv ataupun dokumenter, yang penting tontonan tersebut memiliki konten yang bisa memberikan inspirisai.  Kali ini, inspirasi renunganku datang dari sebuah Drama Korea berjudul Let's Eat. Cerita nya sih... masih seputar cinta-cintaan, dan dibumbui dengan sedikit misteri. Tapi yang menarik adalah bagaimana drama ini memfokuskan adegan makan para tokoh dengan sedikit berbeda dari drama-drama yang biasa aku tonton. Apapun makanan yang mereka makan akan sangat tampak lezat! Aku harus benar-benar memuji si sutradara, karena aku yakin setiap adegan itu pasti menggugah selera siapapun yang menontonnya!

Aku pun berpikir bahwa aku ingin seperti tokoh di drama itu, dimana setiap makanan yang kumakan harus lezat seperti di drama tersebut. Mungkinkah itu terjadi? Bagaimana langkah mewujudkan itu? Kemungkinan pertama, aku seringkali membedakan makanan menjadi makanan enak, biasa saja, dan tidak enak. Makanan tidak enak ya makanan yang dimasak dengan tidak benar, bisa jadi kebanyakan garam, atau bumbu lainnya. Lalu makanan biasa saja umumnya adalah makanan rumahan, dan makanan warteg, dimana aku bereaksi biasa saja ketika menyantapnya. Lalu makanan enak itu adalah makanan yang penyajiannya menarik, makanan dalam dan luar negeri yang biasanya ada di restoran-restoran agak mahal sampai mahal, dimana ada peraaan wah ketika menatap dan menyantapnya. Lalu, jika aku ingin selalu makan enak, artinya aku harus selalu membeli makanan kategori enak itu, yang pastinya akan menguras kantong yang sudah cekak ini. Sangat tidak mungkin.

Kemungkinan kedua, mungkin aku salah mempersepsikan apa itu makanan enak. Soal rasa makanan adalah masalah yang subjektif, ada yang senang asin, manis, atau keduanya. Makanan Asia Tenggara biasanya sangat kuat dengan bumbunya, sedangkan makanan barat sangat minim bumbu, lebih plain. Tapi menurut masing-masing orang, makanan mereka enak kok. Jadi jelas yang salah adalah cara aku mempersepsi makanan itu sendiri. Setiap makanan, memiliki rasa khasnya masing-masing, dan ketidakenakan itu hanya soal selera, dan selera berasal dari pola pikir saja, dan pola pikir masih bisa aku rubah.

Jadi, dalam misi mencari rahasia makan enak, aku merangkum satu hal penting yang akan aku ujicobakan selama beberapa pekan ke depan:
Belajar dari drama Korea tadi, aku ingat satu prinsip yang kubaca dari sebuah buku yaitu, "berada pada saat ini" artinya aku fokus 100 persen pada apa yang aku lakukan saat tertentu, yang katanya akan sangat mempengaruhi rasa makanan. Praktiknya sederhana, yaitu ketika aku hendak makan, aku harus menatap dan memperhatikan makanan itu secara detil, mencium baunya, dan di setiap gigitan, aku menggigitnya dengan perlahan, merasakan sensasi rasa dan tekstur dari makanan yang sedang aku kunyah. Persis seperti yang ditampilkan dalam drama korea itu. Fokus 100 persen berarti aku tidak makan sambil melakukan hal lain, seperti menonton TV misalnya, atau mungkin melakukan kegiatan-kegiatan lain yang akan memecah konsentrasiku menikmati makanan.
Oke.... saatnya ujicoba....     

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar