Selasa, 18 Oktober 2016

Renungan Part 72 (Bijak Meng-update Status)

makeawebsitehub.com

Media sosial seakan telah menjadi barang kebutuhan primer bagi masyarakat sekarang. Jika kita mau jujur, hati kita merasa cemas ketika ponsel kita tidak memiliki paket data untuk terhubung dengan internet dan media sosial, seakan ada sesuatu yang hilang dalam hidup ini. Ini adalah salah satu bukti bagaimana koneksi internet dan media sosial telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dielakan. Hanya sedikit manusia saat ini yang bisa hidup tanpa ponsel pintar dan koneksi internet, terutama para generasi muda.

Media Sosial yang paling digandrungi generasi muda saat ini adalah Facebook. Berdasarkan data dari JakPat, facebook merupakan media sosial yang paling populer di negara kita, dengan jumlah pengguna  di tahun 2016 saja sekitar 77, 58 juta pengguna. Dengan jumlah sebesar ini, negara kita berada di urutan keempat pengguna facebook terbesar di dunia setelah Amerika, India, dan Brazil. Lalu apa artinya ini? Menurutku ini berarti banyak update status dan postingan-postingan yang menjengkelkan, karena kita belum bijak dalam mengupdate status.

Raditya Dika bilang, "Alay adalah sebuah fase kehidupan setiap orang", dan harus aku akui bahwa aku setuju, kita pasti pernah merasakan fase itu, terutama terkait kegiatan kita di facebook. Merujuk pada pendapatnya Tim Urban, dengan beberapa perubahan yang kurasa cocok di negeri kita, ada tujuh jenis postingan atau update status di facebook yang bisa dikategorikan "alay", maksudku adalah menjengkelkan, yang mana menjadi bukti ketidakbijakan kita dalam mengupdate status. Dan perlu diingat, ini adalah dosa kita semua, kita semua pasti pernah melakukan ini, termasuk aku sendiri. Ini hanyalah sebuah renungan betapa alaynya aku ini... Huft..... Oke, mari kita mulai mengupas kealayan diri ini:
  
1. Status Sesumbar
Status macam ini sepertinya yang paling umum kita dapat di facebook, dan status ini bisa kita bagi menjadi tiga jenis:

1a. Sesumbar "Hidup Gua Keren"
Ini adalah postingan yang berisi tentang bagaimana kerennya hidup kita, seperti diterima di fakultas kedokteran di universitas terkenal, atau sekedar baru melakukan perjalanan luar biasa dan lainnya. Biasanya postingan ini disertai dengan foto tertentu yang menjadi bukti status kita, dan tautan lokasi yang kita anggap "keren". Alasan kita memposting ini adalah pencitraan diri (gue sukses loh..., hidup gue bahagia loh..., temen-temen gue keren loh....) atau untuk menarik iri hati orang lain.

Okelah kita merasakan kebahagiaan tertentu dan ingin berbagi, kita husnuzon saja bahwa orang yang update status seperti ini memang cuma ingin tahadus binnimah, bukan ingin membuat orang lain iri atau merasa menderita karena hidupnya lebih buruk. Tapi, berbagi kebahagiaan seperti ini cocok bagi teman dekat, keluarga, dan orang-orang tertentu saja. Sementara orang yang tidak dekat dengan kita, tidak butuh ini, bahkan mereka akan merasa jengkel. Mungkin kalau mau berbagi kebahagiaan karena diterima di universitas terkenal sebaiknya kita membuat syukuran nasi kuning, tidak perlu foto surat diterimanya kita lalu diposting di FB.


1b. Sesumbar "Anak Hebat"
Ini adalah postingan khas negara kita yang masih mensakralkan pernikahan dan keluarga, biasanya berisi headline news anak kita sudah bisa apa, sedang apa, atau mau apa, lalu disertai dengan foto tertentu. Alasan kita para orang tua memposting ini adalah tentunya pencitraan diri bahwa kita adalah orang tua yang sukses mendidik anak, atau beruntung mendapat anak hebat, juga bisa jadi untuk menarik iri hati orang lain.

1c. Sesumbar "Hubungan Luar Biasa" 
Ini sama dengan sesumbar jenis kedua, hanya beda objek saja. Kalau yang ini, kita memposting betapa luar biasa romantisnya hubungan kasih yang kita jalani bersama pacar, atau pasangan sah kita. Alasan kita memposting ini sudah pasti pencitraan diri atau untuk menarik iri hati orang lain.

Inti dari poin sesumbar ini adalah kita merasa senang ketika tahu bahwa kehidupan kita lebih baik dari orang lain, dan orang lain mendambakan kehidupan yang kita miliki dengan me-like postingan kita atau memberikan komentar tertentu. Sejujurnya, postingan sesumbar seperti ini sungguh menjengkelkan kan?

2. Status Kabar Menggantung
Ini adalah status yang menjelaskan bahwa sesuatu yang baik atau buruk terjadi pada kita tapi tidak mencantumkan detil kejadian tersebut. Jenis status ini pun sangat umum ditemui di timeline kita, biasanya berisi potongan ucapan rasa syukur, rasa senang atau umpatan tertentu tanpa ada konteks yang menyertainya.

Alasan kita membuat status seperti ini adalah tidak lain tidak bukan, mencari perhatian. Kita akan senang ketika muncul banyak komen bertanya "kenapa? ada apa?" dan lainnya yang meminta penjelasan lebih lanjut tentang konteks status kita. Dan bagian yang menarik adalah bagaimana kita merespon pertanyaan tersebut. Dan dari cara kita meresponnya, kita bisa kategorikan menjadi empat tipe berikut:

Tipe Selebriti: si penulis status tetap diam tak menjawab, memperlakukan orang yang komentar bagai fans yang tidak penting
Tipe Ibu Arisan: si penulis menjelaskan semuanya di komen seperti ibu arisan yang sedang bergosip. Sebenarnya dia ingin mengungkapkan itu secara publik tapi dia tidak ingin memberitahu begitu saja, dia ingin ada yang kepo bertanya dulu.
Tipe Makhluk Tersiksa: si penulis menuliskan status tentang kabar buruk, dan dia merespon semua komentar tapi tetap menyisakan misteri tentang apa yang sebenarnya terjadi
Tipe Tuan Putri: si penulis menuliskan status tentang kabar baik, dia merespon komentar tapi tetap menyisakan misteri seakan-akan ingin berkata "liat saja nanti, pasti tahu sendiri kok!" Dia ingin membuat semua "fansnya" menunggu-nunggu kabar baik tersebut terungkap. Tipe ini sangat spesial, karena ia juga memiliki rasa narsisme, ingin menyulut rasa cemburu orang lain, dan senang melakukan pencitraan diri.

3. Update Status Yang Harfiah
Ini adalah update status tentang kegiatan kita sehari-hari yang biasa saja, tidak spesial, tidak penting untuk disiarkan di facebook. Salah satu contohnya adalah "OTW ke kantor nih" atau "Akhirnya tugas kelar... saatnya santai..." dan status-status lain yang sejenis dengan itu. Alasan kita membuat status semacam ini adalah karena kita kesepian, narsis, atau kita berpikir bahwa update status haruslah benar-benar update dari kegiatan kita sehari-hari.

Kita harus sadar bahwa tidak semua kegiatan sehari-hari kita menarik bagi semua "teman" facebook kita yang jumlahnya ribuan itu. Ada hal-hal tertentu yang menarik bagi lingkaran kenalan kita tertentu, dan ada yang tidak. Misalnya, kekasih atau pasangan tentu sangat tertarik dengan update kegiatan pasangannya, sudah makankah, atau sedang apakah, tapi tidak dengan yang hanya kenal, apalagi hanya kenal di facebook dan tidak pernah benar-benar berkomunikasi.

4. Pesan Pribadi Yang Dipublikasikan
Ini adalah status yang berisi pesan dari satu orang ke orang tertentu yang sebenarnya tidak perlu dipublikasikan kepada masyarakat facebook yang tidak berkepentingan. Misalnya "kangen deh... kapan kita ngumpul bareng lagi?" atau "malam luar biasa bersama Budi dan Susi, kalian memang teman terbaik!!" Alasan kita membuat postingan seperti ini adalah pencitraan diri, ingin menyulut kecemburuan orang lain, narsisme, atau terlalu bodoh untuk bisa membedakan mana pesan pribadi mana yang bukan.

Menurut Tim, tidak ada satupun alasan baik untuk membuat status seperti ini, justru kita bisa membuat daftar tujuan menjengkelkan orang mempost ini:
- untuk membuat diri kita dan kehidupan sosial kita terlihat keren
- untuk pamer kepada orang bahwa kita adalah teman yang baik, dan juga teman kita yang disebut pun teman yang baik
- untuk membuat orang lain merasa iri hati dan merasa hidupnya buruk

Postingan seperti ini bisa saja ditumpangi tujuan yang terakhir karena kita memang ingin orang tertentu membaca status ini, dan membuat mereka merasa buruk dan iri, karena kita membenci mereka.

5. Pidato Oscar Gak Jelas
Isi status ini biasanya adalah luapan rasa cinta atau terimakasih tanpa alasan yang jelas kepada orang yang tidak jelas disebutkan. Tidaklah salah jika kita ingin mengekspresikan kasih sayang atau terima kasih kita, tapi mengupdatenya di facebook? itu kurang tepat. Toh jika kita menyebutkan orang tertentu di status tersebut, tetap itu kurang tepat karena ratusan teman facebook lainnya yang tidak berkepentingan melihat itu. Bukankah akan lebih bijak jika kita menghubungi orang tersebut secara pribadi dan mengekspresikannya langsung? kenapa harus lewat FB? jelas kan? kita hanya cari perhatian.

6. Status Pencerah
Harus aku akui, status jenis ini adalah dosa terbesarku, status yang isinya adalah sebongkah kata-kata kebajikan entah dari orang bijak, pemuka agama, atau kitab suci agama tertentu, tanpa ada yang meminta. Kita hanya menuliskannya begitu saja. Dan alasan kita memposting ini tidak lain tidak bukan untuk pencitraan diri serta karena narsisme (Tobat.... Tobat....)

Oke, tidak ada salahnya ketika kita mulai menapaki jalan pencerahan mencari makna kehidupan lewat kebijaksanaan orang-orang terdahulu atau pemuka agama, tapi memposting quote seperti itu terkesan kita ingin berkata "halo teman-teman Facebook, aku tahu rahasia kehidupan, dan biar aku mengajari sesuatu kepada kalian agar kalian juga tercerahkan." Jujur saja, itu menjijikan. (sambil menunjuk diri sendiri....)

Masalahnya adalah kita tidak bisa menginspirasi orang lain hanya lewat kata-kata. Tindakan kita lah yang menginspirasi orang lain, untuk dapat menginspirasi hanya lewat kata-kata, kita harus sekelas Om Mario Teguh dulu.... Dan dengan menganggap bahwa diri kita yang hina ini mampu menginspirasi orang lewat sepotong ayat atau ajaran tertentu, artinya kita itu narsis.  Selanjutnya, mari kita jujur dengan hati kita, bahwa kita mempost hal seperti ini adalah untuk pencitraan diri. Kita ingin orang lain melihat betapa tercerahkannya hidup kita.

7. Tukang Share Hate Speech
Status jenis ini mungkin yang paling khas aku temui di timeline ku setelah status sesumbar. Mengingat dan meninmbang kejadian pilpres terakhir yang sangat keras sekali black campaign berbau agama dan sara, maka status jenis ini mulai terlahir dan belum hilang sampai sekarang. Biasanya isinya adalah pengungkapan aib tokoh tertentu atau kelompok orang tertentu, atau juga konspirasi tokoh atau kelompok orang tertentu. Biasanya lagi, selalu dihubungkan dengan agama.

Oke mungkin para peng-ngeshare postingan seperti ini berniat baik, yaitu mengingatkan saudara seagamanya atau dakwah, tapi jujur saja, dakwah ini hanya menyulut kebencian dan amarah. Aku rasa, motif orang-orang ini yang sebenarnya adalah kebencian dan narsisme, mereka adalah pemuja ego yang terluka. Apa ini yang disebut dakwah agama penyebar kasih sayang? Ko kabar yang bisa saja belum tentu benar main share-share saja? fitnah dong?

Solusi
Lalu, bagaimana update status yang bijak itu? Masih menurut Tim Urban, pada dasarnya status yang bijak itu adalah status yang memberikan dampak positif bagi pembacanya. Jadi karakter status yang baik adalah ia informatif atau menarik bagi khalayak ramai, atau juga status yang lucu dan menghibur. Kita tahu status tersebut tidak menjengkelkan, karena ada dampak baik yang terasa pada si pembaca, bukan hanya pada si penulis saja. Memang agak sulit menarik garis tegas dalam menilai mana yang informatif, menarik, lucu, dan menghibur, tapi setidaknya kita memiliki panduan dalam menulis status, tidak hanya menulis begitu saja dan tanpa sadar, motif-motif seperti pencitraan diri, narsisme, ingin membuat orang lain iri hati, atau membuat orang lain sedih dengan hidupnya, cari perhatian, dan kesepian mengambil alih. Semoga kita semua bisa lebih bijak dalam meng-update status. 




 
  


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar