Kamis, 11 September 2014

Renungan Part 25 (what lies beyond the death?)






Pagi ini sambil membuka internet membaca beberapa situs berita favorit dan menikmati secangkir kopi untuk mencari inspirasi bahan renungan hari ini, aku memutar beberapa lagu di playlistku. Kemudian, sebuah lagu berjudul The Spirit Carries On dari Dream Theatre menyentil hati kecilku. Sebuah lagu yang membuat bulu kudukku merinding setiap saat mendengar reffnya, sebuah lagu yang mengajakku mereungkan arti kehidupan ini. Aku pun berpikir, mari kita renungkan lirik lagu yang luar biasa ini.


Where did we come from?
Why are we here?
Where do we go when we die?
What lies beyond
And what lay before?
Is anything certain in life?

Pernahkah kita mempertanyakan darimana kita berasal? kenapa kita ada di dunia ini? kemana kita pergi setelah meninggal? apa yang terjadi setelah meninggal? apakah ada yang pasti di dunia ini? aku yakin seratus persen bagi kita yang di waktu kecil pernah mengaji, pasti pernah mendengar jawaban dari pertanyaan itu dari guru mengaji kita, atau dari guru agama di sekolah kita, atau dari ustaz di televisi, tapi pernahkah kita mempertanyakan pertanyaan itu dengan serius? Serius dalam arti jawabannya akan mempengaruhi kehidupan kita.  Kita berasal dari tanah, kita ada di dunia untuk menjadi khalifah dan untuk beribadah kepada-Nya, setelah mati kita akan ke akhirat dimana semua perbuatan kita diberi ganjarannya, dan tidak ada yang pasti di dunia ini keculia ketidakpastian itu sendiri, tapi kita harus yakin bahwa Allah selalu bersama hamba-Nya yang beriman. Namun, apakah jawaban itu telah meresap di hati kita sehingga tindak tanduk kita sesuai dengan jawaban tersebut? itu yang harus selalu direnungkan. 

They say, "Life is too short,"
"The here and the now"
And "You're only given one shot"
But could there be more,
Have I lived before,
Or could this be all that we've got?

Yah hidup kita sungguh terlalu pendek, dan kita hanya diberi satu kesempatan. Sayang kita tidak menyadarinya dan cenderung merasa kita akan hidup selamanya dengan hanya mencari kenikmatan dunia. Kita berbohong, kita berbuat zalim, kita menipu, kita merampas hak orang lain demi materi, padahal itu semua perbuatan durhaka. Ketika kita sadar, umur kita telah habis. Hidup ini terlalu pendek jika kita hidup hanya untuk diri kita sendiri.

If I die tomorrow
I'd be all right
Because I believe
That after we're gone
The spirit carries on

Reff yang selalu membuat bulu kudukku merinding ketika kudengarkan sepenuh hati. Benarkah kita akan merasa baik baik saja jika kita tahu kita akan mati esok hari?  Dari sudut pandang orang yang tidak bertuhan dan tidak mempercayai akhirat, kurasa kematian sungguh menakutkan karena kematian adalah akhir dari segalanya. Dari sudut pandang orang yang percaya tuhan dan akhirat, kurasa ada dua kemungkinan, satu sama takutnya dengan mereka yang atheis karena merasa terlalu banyak dosa, dan yang kedua akan merasa baik-baik saja, atau bahkan bahagia, seperti yang Quraish Shihab ajarkan dalam bukunya Kematian Adalah Nikmat. Bahagia karena dengan mati kita akan pulang untuk bertemu dengan sang Pencipta. Tentunya, yang kedua ini hanya akan dirasakan oleh hamba-hamba yang saleh. apakah kita termasuk ke dalamnya?

I used to be frightened of dying
I used to think death was the end
But that was before
I'm not scared anymore
I know that my soul will transcend

Dengan percaya bahwa tuhan itu ada, dan selalu hidup dalam tuntunan-Nya, kematian tidaklah menakutkan. Kita meyakini bahwa hidup ini hanya "numpang lewat" sebentar, dan kehidupan setelah mati lah yang kekal.

I may never find all the answers
I may never understand why
I may never prove
What I know to be true
But I know that I still have to try

Ada kalanya ketika semua keyakinan kita akan hidup dan apa yang terjadi setelah mati dipertanyakan, keyakinan akan tuhan kita dipertanyakan, kita mungkin tidak pernah tahu pasti semua itu, tapi sebagai manusia kita hanya bisa mencari atau berproses dengan hati nurani dan memilih keyakinan itu untuk hidup ini. Setidaknya itulah pilihan kita sebagai kebenaran, dan menjalani hidup sesuai pilihan itu.

Kesimpulan lirik lagu ini seakan membawaku ke masa lalu saat aku mengikuti pelatihan kader HMI Ciputat. Materi Nilai Dasar Perjuangan yang sungguh melekat, yang mengajakku mempertanyakan keberagamaanku. Kenapa saya muslim? satu pertanyaan yang menjalar ke banyak pertanyaan filosofis yang beberapanya ada dalam lagu ini. 

Siapa kita? Darimana kita berasal? Apa yang terjadi setelah mati? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar